Ternyata, Steve Jobs adalah seorang penggemar berat The Beatles. Ia mengangumi grup band Inggris legendaries itu sejak usianya masih 13 tahun. Saat itu, The Beatles membanjiri Amerika Serikat (AS) dengan album “Please..Please..Me”. Sebagaimana layaknya pemuda-pemuda lain di AS saat itu, Jobs terkena ‘demam’ The Beatles. Namun, ia tak seperti pemuda AS pada umumnya saat itu. Rasa kagumnya tak membuatnya justru hanya terinspirasi dalam cara berpakaian, model rambut dan musik yang diusung The Beatles. Namun, Jobs lebih menjadikan musik yang dibawakan The Beatles sebagai sumber inspirasinya dalam belajar, berkarya dan berprestasi. Satu hal yang paling Jobs ingat saat mengenang masa kecilnya itu yakni ia selalu berharap dan berusaha agar produk-produk usahanya nanti bisa laku keras seperti lagu-lagu The Beatles.
Namun, tak diduga, saat Jobs mendirikan Apple Computer (Apple Inc, sekarang), ia justru terlibat perseteruan dengan The Beatles. Dan ternyata, perseteruan antara fans dan idolanya itu terjadi karena buah apel sebagai inspirasi. Perseteruan itu cukup serius dan berlangsung bertahun-tahun hingga ke pengadilan. Keduanya pun baru sampai ke kata sepakat tahun lalu.
Lalu, kenapa seorang fans hingga berseteru dengan idolanya? Dan apa hubungan antara perusahaan komputer milik Jobs dengan grup band The Beatles?
Perseteruan itu bermula saat Jobs mendirikan perusahaan Apple Computer pada tahun 1976. Awalnya, perusahaan milik Jobs ini hanya bergerak di bidang pembuatan komputer Mac berikut sistem operasinya yang terkenal yaitu Macintosh. Jobs pun menamai perusahaannya dengan nama Apple. Logo perusahaannya pun sesuai dengan namanya. Menurut situs pecinta Apple Inc, Macamour.com, nama dan logo Apple itu diberikan Jobs justru memang karena Jobs sangat mengagumi rekaman The Beatles yang bertajuk “Apple”. Apalagi, konon Jobs pernah bekerja di perkebunan apel dan ia sangat mengagumi buah apel. Karenanya, ia menyebut bahwa ia tak pernah menemukan nama yang lebih baik dari “Apple”. Namun, dua tahun berselang, perusahaan Apple Corps milik The Beatles yang juga berlambang buah apel, menggugat Apple Computer. Sebab, mereka merasa lebih dulu menggunakan nama maupun lambang itu, yakni sejak tahun 1968. Apple Corps sendiri didirikan sebagai perusahaan yang mempunyai semua hak untuk mendistribusikan karya The Beatles.
Lantaran berebut nama dan logo apel itu, Jobs dengan Apple Computer-nya dan The Beatles dengan Apple Corps-nya bersengketa. Sejak saat itu, selama puluhan tahun sengketa itu tak berakhir. Hingga akhirnya tahun lalu perdamaian disepakati dengan ditandai dimasukannya seluruh album The Beatles dalam toko musik online “Apple's iTunes”, milik Apple Inc.
Penyelesaian sengketa ini sebetulnya tak mudah. Semula, keduanya sempat berdamai dengan kesepakatan agar kedua perusahaan ini tidak bergerak di bidang usaha yang sama; Apple Corps bergerak di bidang industri musik dan Apple Computer bergerak di bidang komputer. Kalau pun berkaitan dengan musik, mereka tidak diperkenankan menjual dalam bentuk fisik (seperti kaset, cd, maupun film).
Namun, seiring perkembangan teknologi, Apple Computer melanggar ketentuan damainya dengan Apple Corps. Mereka mulai merambah industri musik dengan mendirikan iTunes. Mereka beralasan menjualnya secara digital. Langkah Apple Computer ini membuat Apple Corps marah dan kembali menggugat.
Akhirnya, salah satunya karena kebijakan dari Jobs yang memang pengagum The Beatles, tahun 2010 lalu kedua perusahaan itu sepakat berdamai dengan kompensasi Apple Inc memasukkan seluruh album The Beatles dalam katalog iTunes Music Store-nya. Awalnya, pihak Apple Corps tak setuju dengan kompensasi itu, sebab mereka tak mau karyanya dipasarkan secara digital. Namun, karena kian industri musik memang bergerak ke format digital, akhirnya mereka sepakat dan damai.
Setelah kesepakatan damai itu, Jobs berkomentar, "Kami sangat mencintai The Beatles dan merasa terhormat diperbolehkan menjual lagu maupun album mereka di iTunes. Terima kasih The Beatles."
Kini, Steve Jobs telah wafat menyusul John Lennon. Perseteruan dua perusahaan yang didirikan oleh keduanya pun telah berdamai, bahkan bekerjasama dalam memajukan produk keduanya. Kedua perusahaan yang berseteru itu kini seolah bekerjasama untuk mengabadikan kenangan dan karya Jobs dan Lennon agar abadi menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia. Keduanya juga seolah meneladankan pada kita, bagaimana hubungan positif yang harus dibangun antara seorang fans dan idolanya.
EmoticonEmoticon